Jumat, 05 Oktober 2012

Crying? Why Not?


 Mungkin salah satu dari kita menganggap kalau menangis itu sesuatu yang memalukan, apalagi buat para cowok. Kebanyakan cowok menganggap menangis itu perbuatan yang ngga jantan dan cewek banget! Beberapa cewek juga menganggap menangis itu tindakan yang memalukan, anak kecil banget dan... yah, pokoknya ga keren banget gitu deh...
Kali ini saya menulis ini karena ada teman saya yang bertanya, "kenapa aku bisa nangis tiba-tiba begini sih? Malu-maluin banget!"
Tapi tahukah kita, kalau menangis itu bisa menjadi manfaat bagi diri sendiri? So, let's check it out! ;D


Sebuah true story dalam hidup saya, menangis itu ternyata bukan sesuatu yang bisa kita kontrol sesuka hati. Ada saat dimana kita merasa emosi kita sudah mencapai puncaknya dan tanpa disadari air mata pun mengalir begitu saja. Contohnya, ketika kerja keras kita tidak dihargai atau malah ditolak mentah-mentah oleh atasan atau guru kita BERKALI-KALI, perasaan kita pasti campur aduk antara kecewa, capek, marah, dan malu. Saat itulah puncak dari kekecewaan dalam diri kita keluar dengan sebuah tindakan, yaitu menangis.

Saya pernah menangis hanya karena tugas praktikum saya ditolak berkali-kali oleh guru mapel saya dan tahu apa yang terjadi? Saya nangis tanpa sadar saking desperate nya di ruang guru dengan lebih dari sepuluh pasang mata melihat ke saya. Guru-guru yang lain langsung pada ngerubungin saya dan.... ‘Aaaaaah!! Saya malu banget! Cuma gara-gara tugas ditolak, kok nangis, sih?!’
Setelah becanda bentar sama guru-guru saya pun langsung ngibrit ke kamar mandi dan berusaha menenangkan diri. Satu fakta yang saya alami, susah buat menenangkan diri setelah nangis sesenggukan! Temen-temen saya aja langsung cemas dan tanya kenapa nangis dll... /skipskip

Well, itulah pengalaman saya. Memalukan? Ya. Tapi hati saya langsung tenang setelah air mata itu keluar. Satu pesan dari saya, jangan merasa malu jika anda menangis. Menangis itu tindakan refleks tubuh saat emosi anda mencapai batasnya. Dan ada sebuah perkataan seseorang yang sangat berbekas di ingatan saya tentang ini,
"Menangis itu dapat melunakkan hati, sedangkan kebanyakan tertawa dapat mengeraskan hati."
Mungkin kedengarannya cengeng? Ya, tapi itu bukan menjadi alasan kenapa kita membenci diri kita sendiri. Saat kita menangis, kita pun berpikir dan bertanya pada diri sendiri, sebenarnya apa yang kurang dari kita? Dimana kesalahan kita? Kok, bisa sampai lupa, sih? Padahal aku udah berusaha tapi kenapa kayak gini? Dan segala macem uneg-uneg itu membanjiri pikiran kita. Nah, saat itulah emosi kita bener-bener keluar saking desperate nya. Maybe it’s so sappy, but it's okay, sis!

Tahukah kamu, kalau menangis itu dapat membersihkan mata dari kotoran yang ada di matamu? (sedikit nyerempet ke biologi kayaknya...)

Tahukah kamu kalau menangis itu bisa ngebuat perasaan jadi plong banget?

Tahukah kamu jika menangis membuat hati kita menjadi lebih lembut?


Beberapa kata yang menginspirasi saya dalam menulis ini:
"Ketika kerja keras kita tidak dihargai, maka saat itu kita sedang belajar ketulusan.
Ketika usaha kita dinilai tidak penting, maka saat itu kita sedang belajar keikhlasan.
Ketika hati ini terluka sangat dalam, saat itu kita belajar untuk berlapang dada."

Sebuah renungan dari saya, kenapa lebih banyak orag tertawa daripada menangis? Saat tertawa itu boleh, kebanyakan dari kita pasti menertawakan orang lain, kan? Tapi pernahkah kita menertawakan diri sendiri?

At least, don't be ashamed when you cry, girls. It means your body is trying to be honest with you.
Okay, let's say good bye now! Today is so tiring, yanno'? But, it all paid off when I got together with my friends.... :)

See ya!