Mungkin salah satu dari kita
menganggap kalau menangis itu sesuatu yang memalukan, apalagi buat para cowok.
Kebanyakan cowok menganggap menangis itu perbuatan yang ngga jantan dan cewek
banget! Beberapa cewek juga menganggap menangis itu tindakan yang memalukan,
anak kecil banget dan... yah, pokoknya ga keren banget gitu deh...
Kali ini saya menulis ini karena ada
teman saya yang bertanya, "kenapa aku bisa nangis tiba-tiba begini sih?
Malu-maluin banget!"
Tapi tahukah kita, kalau menangis
itu bisa menjadi manfaat bagi diri sendiri? So, let's check it out! ;D
Sebuah true story dalam hidup saya,
menangis itu ternyata bukan sesuatu yang bisa kita kontrol sesuka hati. Ada
saat dimana kita merasa emosi kita sudah mencapai puncaknya dan tanpa disadari
air mata pun mengalir begitu saja. Contohnya, ketika kerja keras kita tidak
dihargai atau malah ditolak mentah-mentah oleh atasan atau guru kita
BERKALI-KALI, perasaan kita pasti campur aduk antara kecewa, capek, marah, dan
malu. Saat itulah puncak dari kekecewaan dalam diri kita keluar dengan sebuah
tindakan, yaitu menangis.
Saya pernah menangis hanya karena
tugas praktikum saya ditolak berkali-kali oleh guru mapel saya dan tahu apa
yang terjadi? Saya nangis tanpa sadar saking desperate nya di ruang guru dengan
lebih dari sepuluh pasang mata melihat ke saya. Guru-guru yang lain langsung
pada ngerubungin saya dan.... ‘Aaaaaah!! Saya malu banget! Cuma gara-gara tugas
ditolak, kok nangis, sih?!’
Setelah becanda bentar sama
guru-guru saya pun langsung ngibrit ke kamar mandi dan berusaha menenangkan
diri. Satu fakta yang saya alami, susah buat menenangkan diri setelah nangis
sesenggukan! Temen-temen saya aja langsung cemas dan tanya kenapa nangis dll...
/skipskip
Well, itulah pengalaman saya.
Memalukan? Ya. Tapi hati saya langsung tenang setelah air mata itu keluar. Satu
pesan dari saya, jangan merasa malu jika anda menangis. Menangis itu tindakan
refleks tubuh saat emosi anda mencapai batasnya. Dan ada sebuah perkataan
seseorang yang sangat berbekas di ingatan saya tentang ini,
"Menangis itu dapat melunakkan
hati, sedangkan kebanyakan tertawa dapat mengeraskan hati."
Mungkin kedengarannya cengeng? Ya,
tapi itu bukan menjadi alasan kenapa kita membenci diri kita sendiri. Saat kita
menangis, kita pun berpikir dan bertanya pada diri sendiri, sebenarnya apa yang
kurang dari kita? Dimana kesalahan kita? Kok, bisa sampai lupa, sih? Padahal
aku udah berusaha tapi kenapa kayak gini? Dan segala macem uneg-uneg itu
membanjiri pikiran kita. Nah, saat itulah emosi kita bener-bener keluar saking
desperate nya. Maybe it’s so sappy, but it's okay, sis!
Tahukah kamu, kalau menangis itu
dapat membersihkan mata dari kotoran yang ada di matamu? (sedikit nyerempet ke
biologi kayaknya...)
Tahukah kamu kalau menangis itu bisa
ngebuat perasaan jadi plong banget?
Tahukah kamu jika menangis membuat
hati kita menjadi lebih lembut?
Beberapa kata yang menginspirasi
saya dalam menulis ini:
"Ketika kerja keras kita tidak
dihargai, maka saat itu kita sedang belajar ketulusan.
Ketika usaha kita dinilai tidak
penting, maka saat itu kita sedang belajar keikhlasan.
Ketika hati ini terluka sangat
dalam, saat itu kita belajar untuk berlapang dada."
Sebuah renungan dari saya, kenapa
lebih banyak orag tertawa daripada menangis? Saat tertawa itu boleh, kebanyakan
dari kita pasti menertawakan orang lain, kan? Tapi pernahkah kita menertawakan
diri sendiri?
At least, don't be ashamed when you
cry, girls. It means your body is trying to be honest with you.
Okay, let's say good bye now! Today
is so tiring, yanno'? But, it all paid off when I got together with my
friends.... :)
See ya!